bahasa kasar manado dan artinya

Katamutiara bahasa sunda lemes by bijak posted on june 5 2018. Bahasa ini dipakai hampir di seluruh provinsi Jawa Barat sebagian Jawa Tengah dan Banten. Salah satunya adalah melalui kata-kata mutiara bijak Sunda kahirupan atau kehidupan ini. Boleh istirahat tapi jangan menyerah dan berhenti berjuang. Kahuripan yang berarti kehidupan. BahasaManado atau Melayu Manado (bahasa Inggris: Manado Malay) adalah sebuah dialek bahasa Melayu yang dituturkan oleh penduduk di Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo dan beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Tengah.Bahasa Melayu Manado memiliki kesamaan dengan dialek bahasa Melayu yang ada di Maluku Utara, Maluku dan Papua.Bahasa Manado hanya digunakan untuk komunikasi lisan, tidak 3 mencari guru privat bahasa manado di daerah yikeda dan sekitarnya. 4. mendapatkan nona manado (dengan menghafal rayuan2 dalam bahasa manado.haha) kek dalam bhs inggris ur mom!!tapi dalam intonasi yg kasar!! kembeng = pendo = alat kelaminnnya wanita ini artinya si cewek gak mau. bukan mau lho.. iandelpiero. 316. Anak SMP. BahasaBali aku sayang kamu atau aku suka kamu itu punya beragam bahasa yang berbeda-beda. Ada bahasa halus, kasar, juga biasa. Kita kudu tahu bila hendak mengutarakan kepada orang yang kita sayangi. Cari tahu juga bahasa bali aku rindu kamu, bahasa bali kamu cantik, bahasa bali aku sayang kamu selamanya, tiang tresna ajak ragane artinya, bahasa bali kamu lagi apa, bahasa pontianak aku sayang Ide21+ Kata Mutiara Bahasa Manado Dan Artinya. Tahu dua kata bahasa Manado yang seperti nama layanan Go-jek? Pemakaian bahasa indonesia di kalangan remaja sulawesi tenggara.tif. Kamus Bahasa Manado Sehari-hari (UPDATED 2021) - Satujejak.com. Bahasa Manado Gaul, Bahasa Prokemnya Manado - Manado Baswara. Bahasa Manado Paling Dicari Sepanjang 2017 - Manado Baswara. 50 Kata Bijak Bahasa Manado Lucu - Manado Baswara Site De Rencontre Pour Hommes Et Femmes Mariés. 50 Contoh Kata Kasar di Beberapa Daerah di Indonesia dan Artinya – Pada ketika mengunjungi daerah tertentu, tidak jarang kamu akan mendengarkan beberapa ucapan dalam bahasa daerah yang tidak dimengerti. Namun, tahukah kamu bahwa ada beberapa kata kasar dalam bahasa daerah yang biasanya sering diucapkan? Kira-kira apa saja contoh kata kasar yang terdapat di berbagai suku dan daerah di Indonesia? Cek di bawah ini! Berikut Deretan Contoh Kata Kasar di Beberapa Daerah di IndonesiaDaftar IsiBerikut Deretan Contoh Kata Kasar di Beberapa Daerah di IndonesiaContoh Kata Kasar dalam Bahasa JawaContoh Kata Kasar dalam Bahasa SundaContoh Kata Kasar dalam Bahasa ManadoContoh Kata Kasar dalam Bahasa Minang Daftar Isi Berikut Deretan Contoh Kata Kasar di Beberapa Daerah di Indonesia Contoh Kata Kasar dalam Bahasa Jawa Contoh Kata Kasar dalam Bahasa Sunda Contoh Kata Kasar dalam Bahasa Manado Contoh Kata Kasar dalam Bahasa Minang Jika kamu tergolong seorang pendatang, tentunya kamu tidak akan begitu memahami beberapa ucapan dalam bahasa daerah tersebut. Meskipun sudah sering mendengarkannya, tentu kamu harus menggali lagi pengertian dari kata-kata dalam bahasa daerah yang kamu dengar agar dapat memahaminya. Seringkali ucapan dalam bahasa daerah yang kamu dengarkan mengandung beberapa kata kasar. Tak hanya kerap dilontarkan ketika dalam situasi marah, kecewa, ataupun kesal terhadap sesuatu, kata kasar dengan tendesi makian juga sering diucapkan dalam suatu lingkungan pergaulan. Untuk itu, ada baiknya kamu cukup tahu saja tentang kata kasar dalam bahasa daerah ini dan hindari untuk melontarkan kata-katanya, ya. Nah, di bawah ini ada beberapa contoh kata kasar di beberapa daerah di Indonesia beserta artinya yang perlu kamu ketahui Contoh Kata Kasar dalam Bahasa Jawa Youtube/Fortuna Enterprise Berikut ini merupakan beberapa contoh kata kasar dalam Bahasa Jawa yang biasanya digunakan untuk anak usia muda di wilayah Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Kata-kata di bawah ini kerap dilontarkan lantaran mereka menganggap kata kasar tersebut sebagai bahasa gaul sesama mereka. 1. Jancok atau jancuk Kata kasar ini berasal dari kata “encuk” dari sebutan diencuk yang artinya ditusuk dalam bersetubuh. Kemudian seiringnya waktu, pengucapan kata ini mulai berubah menyesuaikan dengan lidah yang dirasa pas oleh penutur. 2. Ndhasmu Kata ndhasmu merupakan kata makian yang berkaitan dengan bagian tubuh. Kata ndhasmu tersebut digunakan untuk memaki lawan bicara karena berbicara tentang sesuatu hal yang tidak sesuai dengan kenyataan. Karena merasa jengkel, penutur mengucapkan kata ndhasmu sebagai wujud ketidaksenangan atas sesuatu hal yang diucapkan lawan bicara. Kata ndhasmu merujuk kepada bagian tubuh yaitu kepala. 3. Raimu Kata Raimu merupakan kata kasar atau makian yang berkaitan bagian tubuh. Kata ini memiliki arti wajah atau muka dan kerap digunakan untuk memaki lawan bicara terhadap sesuatu hal yang kurang berkenan di hati penutur. Kata makian ini merujuk kepada bagian tubuh yang ada di kepala yaitu wajah. Dengan menggunakan makian ini penutur bermaksud menyudutkan lawan bicara dengan menyinggung wajah, yakni dengan kata Raimu. 4. Picek Kata picek tergolong sebagai kata kasar yang berkaitan dengan keadaan. Memiliki arti buta atau mata yang mengalami gangguan’, kata ini dalam tuturan tersebut digunakan untuk memaki lawan tutur yang tidak dapat membedakan antara sesuatu hal dengan hal yang lain. Oleh sebab itu, penutur memaki lawan tutur dengan kata picek. Hal ini didasari oleh adanya rasa jengkel karena lawan tutur tidak bisa membedakan dua hal yang sudah jelas-jelas berbeda. 5. Budheg Kata budheg juga tergolong sebagai kata makian yang berkaitan keadaan. Kata ini memiliki arti tuli atau terdapat gangguan pada indra pendengaran dan digunakan untuk memaki lawan tutur yang tidak memberikan respon ketika dipanggil oleh penutur. Penutur berasumsi bahwa lawan tutur mengalami gangguan pendengaran. Sehingga, penutur menggunakan kata budheg sebagai makian untuk mewujudkan rasa jengkelnya. 6. Gendheng Kata gendheng merupakan kata makian yang berkaitan dengan keadaan. Kata gendheng memiliki arti gila atau kejiwaan yang mengalami gangguan’. Kata gendheng dalam tuturan tersebut digunakan untuk memaki lawan tutur yang bertingkah aneh dan tidak selayaknya orang normal. Lawan tutur memadankan tingkah laku tersebut dengan tingkah laku orang gila. Hal ini diwujudkan dengan penggunaan kata gendheng sebagai makian. 7. Goblog Kata goblog merupakan kata makian yang berkaitan dengan keadaan. Kata goblog memiliki makna tidak pintar atau bodoh’. Dalam tuturan tersebut, kata goblog digunakan untuk memaki lawan tutur yang tidak dapat membedakan antara sesuatu hal dengan hal yang lain. Oleh sebab itu, penutur memaki lawan tutur dengan kata goblog karena didasari rasa jengkel. 8. Su atau Asu Kata Su berasal dari kata dasar Asu yang memiliki arti anjing’. Kata tersebut merupakan kata makian yang berkaitan dengan binatang dan kerap dilontarkan oleh penutur karena panggilannya tidak dihiraukan atau tidak dijawab. Ketika kata ini dilontarkan, penutur berasumsi bahwa lawan tutur tidak mengerti bahasa manusia. Oleh karena itu, ia memadankan lawan tutur dengan hewan atau binatang yaitu anjing dan diwujudkan dengan kata su atau asu. 9. Jangkrik Kata Jangkrik merupakan kata makian yang berkaitan dengan binatang. Di mana Jangkrik sendiri adalah nama salah satu hewan yang biasa hidup di dalam tanah. Biasanya, kata kasar ini digunakan oleh penutur yang merasa kesal kepada lawan tutur lantaran ia tidak bisa melakukan sesuatu hal yang sangat mudah. Si penutur menyamakan lawan tuturnya dengan hewan, yaitu Jangkrik. 10. Damput Kata Dampun merupakan kata kasar atau kata makin yang maknanya tidak jauh berbeda dari kata “jancuk”. Berasal dari kata diamput yang artinya diapit dalam hal persetubuhan, kata tersebut kemudian berubah seiring waktu menjadi damput. 11. Nggateli Kata Nggateli berasal dari kata “gatel” gatal tetapi ditambah “li”. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, kata ini memiliki arti yang merujuk kepada kemaluan lelaki. Jadi, kata kasar yang satu ini memiliki arti gatal pada kemaluan lelaki. Apabila kamu melontarkan kata ini kepada teman dekat mungkin tidak menjadi permasalahan, namun akan berbeda ketika dalam percakapan formal dan sopan. 12. Nggapleki Kata ngapleki merupakan kata kasar yang berkaitan dengan kondisi. Memiliki arti ngeselin, kata ini biasanya lebih sering di dengar di daerah Kediri dan kerap diplesetkan “gaplek asale soko telo” dari sebuah lagu karya almarhum Didi Kempot. 13. Cangkeme Kata cangkeme merupakan kata kasar yang berkaitan dengan bagian tubuh. Berasal dari kata dasar “cangkem” yang berarti mulut atau alat ucap, kaca cangkeme merujuk kepada alat ucap manusia yang biasa digunakan untuk makan dan minum dan juga untuk berkomunakasi dengan menggunakan bahasa yang diwujdukan melalui kata-kata atau tuturan. 14. Matane Kata matane merupakan kata kasar yang berkaitan dengan bagian tubuh dan berasal dari kata mata yang berarti alat indera yang digunakan untuk melihat’. Kata kasar ini merujuk kepada bagian tubuh yang digunakan untuk menangkap gambar-gambar dari pembiasan cahaya atau alat indra penglihatan. 15. Sodhok Kata sodhok merupakan kata kasar yang berkaitan dengan aktivitas. Di mana aktivitas yang dimaksud adalah mendorong salah satu bagian tubuh yang biasanya dilakukan dengan tangan atau benda lain, seperti tongkat dan sejenisnya. Dengan melihat bahwa setelah kata kasar yang dimaksud terdapat kata “ndhasmu”, berarti itulah yang menjadi referen kata kasar sodhok tersebut. Contoh Kata Kasar dalam Bahasa Sunda Di bawah ini adalah beberapa contoh kata kasar dalam Bahasa Sunda yang biasanya dilontarkan oleh anak-anak usia muda di wilayah Jawa Barat. 1. Aing Kata aing memiliki arti saya atau aku. Jika kamu melontarkan kata ini saat berbicara dengan teman sebaya yang sudah dekat mungkin tidak akan dipermasalahkan. Kata-kata berikut ini kerap dilontarkan lantaran mereka menganggap kata kasar tersebut sebagai bahasa gaul di lingkungan mereka. Biasanya, kata ini akan tergolong sebagai kata kasar jika dilontarkan saat berbicara kepada orangtua. Ada baiknya kamu bisa pakai kata “abdi” atau “kuring” sebagai kata pengganti saya dalam bahasa Sunda yang tingkatannya lebih sopan dan halus. 2. Maneh Kata maneh adalah kata yang memiliki arti kamu. Sama seperti kata aing, kata maneh juga tidak akan dipermasalahkan jika dilontarkan saat berbicara dengan teman sebaya yang sudah dekat. Namun, jika kamu sedang berbicara kepada orang yang lebih tua dengan menggunakan kata ini maka akan tergolong sangat kasar. 3. Sia Kata sia juga memiliki arti kamu. Tergolong sebagai kata kasar, kata ini ada baiknya dihindari ketika sedang berbicara dengan orangtua. Ada baiknya kamu bisa pakai kata “anjeun” sebagai kata pengganti kamu dalam bahasa Sunda yang tergolong lebih halus dan sopan. 4. Podol Kata podol merupakan kata kasar yang berkaitan dengan bagian tubuh. Kata ini merujuk kepada bagian tubuh yaitu feses. Jika mengucapkan kata tersebut di tanah Sunda kepada orangtua ataupun orang yang baru dikenal, kamu akan dianggap sebagai orang yang kasar, aneh dan tidak sopan. Namun, kata tersebut tidak akan dipermasalahkan jika kamu ucapkan kepada teman dekat karena akan dimaknai sebagai bercandaan. 5. Koplok Kata koplok merupakan kata makian yang berkaitan dengan keadaan. Kata koplok memiliki makna tidak pintar atau bodoh. Dalam tuturan tersebut, kata ini kerap digunakan untuk memaki lawan tutur yang tidak dapat membedakan antara sesuatu hal dengan hal yang lain. Oleh sebab itu, penutur memaki lawan tutur dengan kata goblog karena didasari rasa jengkel. Namun, kata koplok juga bisa diartikan sebagai candaan bagi seseorang yang sudah sangat dekat dengan sahabat atau keluarganya. 6. Ngajangkor Kata ngajangkor dalam bahasa Sunda memiliki arti pergi. Sama seperti kata kasar sebelumnya, kata ngajangkor juga tidak akan dipermasalahkan jika dilontarkan saat berbicara dengan teman sebaya yang sudah dekat. Namun, jika kamu sedang berbicara kepada orang yang lebih tua dengan menggunakan kata ini maka akan dianggap tidak sopan. 7. Anjir Kata anjir berasal sebenarnya adalah turunan dari kata anjing. Kata tersebut merupakan kata makian yang berkaitan dengan binatang dan kerap dinilai lebih halus daripada anjing. Meskipun begitu, kata ini tetap saja tergolong sebagai kata kasar di tanah Sunda. Ketika kata anjir dilontarkan, penutur biasanya dihadapkan dengan situasi kesal, marah, terpesona atau hanya tambahan ungkapan dalam kalimat biasa. Oleh karena itu, ia memadankan lawan tutur dengan hewan atau binatang yaitu anjing dan diwujudkan dengan kata anjir. 8. Kehed Kata kehed adalah salah satu kata umpatan dalam Bahasa Sunda yang berarti sialan. Kata ini merupakan kata makian yang dilontarkan oleh penutur karena merasa kesal atau marah dengan seseorang. Oleh karena itu, ia melontarkan kata kehed untuk mengungkapkan kekesalan. 9. Jurig dan belis Kata Jurig dan belis merupakan kata makian yang berarti hantu atau setan. Dalam tuturan tersebut, kata jurig dan belis digunakan untuk mengutarakan rasa kekesalan kepada seseorang. Oleh sebab itu, penutur memaki lawan tutur dengan kata jurig dan belis karena didasari rasa jengkel. 10. Eusleum Kata eusleum merupakan kata makian yang berkaitan dengan keadaan. Kata ini memiliki arti gila atau kejiwaan yang mengalami gangguan’. Dalam tuturan tersebut, kata eusleum digunakan untuk memaki lawan tutur yang bertingkah aneh dan tidak selayaknya orang normal. Kata ini dituturkan untuk memadankan tingkah laku tersebut dengan tingkah laku orang gila. Hal ini diwujudkan dengan penggunaan kata eusleum sebagai makian. 11. Bagoy Kata bagoy merupakan pelesetan dari kata bagong yang memiliki arti “babi hutan”. Kata tersebut merupakan kata makian yang berkaitan dengan binatang dan kerap dilontarkan ketika panggilannya tidak dihiraukan atau tidak dijawab oleh seseorang. Ketika kata ini dilontarkan, penutur berasumsi bahwa seseorang tersebut tidak mengerti bahasa manusia. Oleh karena itu, ia memadankan lawan tutur dengan hewan atau binatang yaitu babi hutan dan diwujudkan dengan kata bagoy. 12. Beungeut Kata beungeut merupakan kata kasar yang berkaitan bagian tubuh. Kata ini memiliki arti wajah atau muka dalam Bahasa Indonesia. Biasanya, kata beungeut digunakan untuk memaki lawan bicara terhadap sesuatu hal yang kurang berkenan di hati penutur. Dengan melontarkan kata kasar ini, penutur bermaksud menyudutkan lawan bicara dengan menyinggung wajah, yakni dengan kata beungeut. 13. Ontohod Kata ontohod sebenarnya memiliki artian yang sama dengan kata koplok, yakni tidak pintar atau bodoh. Dalam tuturan tersebut, kata ontohod kerap digunakan untuk memaki lawan tutur yang tidak dapat membedakan antara sesuatu hal dengan hal yang lain. Dulunya, kata ini sempat populer karena sering diucapkan dalam cerita Kabayan dimana mertua Kabayan, yakni abah mengata-ngatain menantunya yang sering melakukan kekonyolan. Kini, kata ontohod masih sering diutarakan oleh anak-anak muda di Jawa Barat kepada teman dekatnya. 14. Ngajedog Kata ngajedog merupakan kata kasar yang berarti diam. Kata ini biasanya diucapkan untuk menyuruh seseorang diam atau tidak ikut berbicara atau melakukan sesuatu. Jika kamu sedang berbicara dengan orang yang lebih tua, ada baiknya tidak menggunakan kata yang satu ini karena sifatnya tidak sopan. 15. Sungut/babangus Kata sungut/babangus merupakan kata makian yang berkaitan dengan bagian tubuh. Kata ini digunakan untuk memaki lawan bicara karena berbicara tentang sesuatu hal yang tidak sesuai dengan kenyataan. Karena merasa jengkel, penutur biasanya mengucapkan kata sungut/babangus sebagai wujud ketidaksenangan atas sesuatu hal yang diucapkan lawan bicara. Kata sungut/babangus merujuk kepada bagian tubuh yaitu mulut. Contoh Kata Kasar dalam Bahasa Manado Setiap daerah tentu memiliki bahasa daerahnya masing-masing yang menjadi keunikannya. Di Manado, ada beberapa contoh kata kasar yang kerap diucapkan oleh kawula mudanya dan perlu kamu pahami artinya. Umumnya, setiap kata dan makian yang dilontarkan akan mengarah pada objek tertentu. Selain itu, kata yang dilontarkan ini juga menyiratkan makna lain. 1. Telasota Kata telasota merupakan contoh kata kasar yang berkaitan dengan bagian tubuh yakni kemaluan laki-laki. Kata ini berasal dari kata “te” atau “tai” yang berarti kotoran, sedangkan “laso” atau “lacu” berarti penis alat kelamin laki-laki. Biasanya, ungkapan kata kasar ini dilakukan ketika seseorang sedang mengumpat, atau setelah meluapkan emosinya yang tidak terkontrol. Perlu kamu ketahui bahwa kata ini sangat sensitif dalam bahasa Sulawesi dan kerap memicu konflik antarsesama jika diungkapkan tanpa melihati situasi. 2. Ontak Kata ontak merupakan contoh kata kasar yang berkaitan dengan bagian tubuh. Kata ini digunakan untuk memaki lawan bicara karena berbicara tentang sesuatu hal yang tidak sesuai dengan kenyataan. Diartikan sebagai “otak”, kata ontak digunakan sebagai umpatan yang digunakan untuk memaki lawan bicara karena berbicara tentang sesuatu hal yang tidak sesuai dengan kenyataan. Biasanya kata kasar ini akan terucapkan ketika seseorang merasa jengkel dan sebagai wujud ketidaksenangan atas sesuatu hal yang diucapkan lawan bicara. 3. Boke Kata boke juga merupakan kata kasar di daerah Manado yang merujuk pada binatang. Memiliki makna berarti “babi”, kata boke dituturkan ketika seseorang merasa kesal kepada lawan bicaranya karena tidak mengerti bahasa manusia. Oleh karena itu, akhirnya memadankan lawan tutur dengan hewan atau binatang yaitu babi hutan dan diwujudkan dengan kata boke. 4. Tolor Kata tolor merupakan kata makian yang merujuk pada bagian tubuh, tepatnya alat kemaluan laki-laki. Jadi, contoh kata kasar yang satu ini memiliki arti alat kemaluan lelaki. Apabila kamu melontarkan kata ini kepada teman dekat mungkin tidak menjadi permasalahan, namun akan berbeda ketika dalam percakapan formal dan sopan. 5. Setang Kata setang merupakan kata kasar atau umpatan yang merujuk pada makhluk halus. Diartikan sebagai “setan”, kata ini biasanya diungkapkan kepada orang-orang yang memiliki kelakuan seperti setan. Selain itu, kata setang juga kerap dilontarkan ketika seseorang sedang marah atau emosi. 6. Sangaya Kata sangaya tergolong sebagai contoh kata kasar yang berkaitan dengan keadaan mental seseorang. Memiliki arti nakal, kata ini dalam tuturan tersebut digunakan untuk mengumpat lelaki yang nakal. Selain itu, kata sangaya juga kerap diucapkan sebagai sarana untuk mengungkapkan emosi. 7. Maniso Kata maniso juga tergolong sebagai kata kasar yang berkaitan dengan keadaan mental seseorang. Memiliki arti genit, kata ini dalam tuturan tersebut digunakan untuk mengumpat seseorang yang genit. Kata ini juga kerap dilontarkan untuk memberikan peringatan kepada orang lain agar waspada terhadap seseorang yang genit. 8. Soa-soa Kata soa-soa merupakan kata makian yang berkaitan dengan bagian binatang. Kata ini digunakan untuk memaki lawan bicara karena tingkah atau omongannya menyerupai binatang. Karena merasa jengkel, biasanya seseorang di daerah Manado akan mengucapkan kata soa-soa sebagai wujud ketidaksenangan atas sesuatu hal yang diucapkan lawan bicara. 9. Letup Kata letup merupakan contoh kata kasar atau umpatan yang berkaitan dengan keadaan mental seseorang. Kata ini merujuk pada “seseorang yang memiliki sifat bodoh”. Umumnya, kata letup dilontarkan untuk memaki seseorang yang membuat jengkel. Namun, kata letup juga bisa diartikan sebagai gurauan bagi seseorang yang sudah sangat dekat dengan sahabat atau keluarganya di daerah Manado. 10. Sundal Kata sundal merupakan contoh kata kasar atau umpatan yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang. Kata ini merujuk pada “pelacur”. Masyarakat di Manado kerap menyebut kata sundal kepada seorang perempuan yang senang merebut pasangan orang lain. Contoh Kata Kasar dalam Bahasa Minang Tiap daerah tentu memiliki kata-kata umpatannya tersendiri, begitu juga dengan orang Minang. Berikut ini adalah beberapa contoh kata kasar dalam bahasa Minang yang perlu kamu ketahui. 1. Landeh Kata landeh adalah contoh kata kasar atau kata umpatan yang merujuk pada hewan babi. Meskipun begitu, kata landeh disini bukan berati binatang yang sebenarnya. Namun, kata tersebut hanya menyatakan kiasan yang digunakan untuk memaki seseorang. Jika diungkapkan dalam situasi bercanda, kata landeh dapat dimaknai sebagai ekspresi keakraban. Namun, jika situasinya sedang serius dan kamu melontarkan kata landeh, maka kamu akan dianggap tidak sopan dan sangat kasar. 2. Gigi Kata gigi yang dimaksud di sini bukanlah berarti nama salah satu anggota tubuh yang berada di dalam mulut manusia yang sebenarnya. Namun, kata gigi disini hanya menyatakan kiasan yang digunakan untuk memaki seseorang. Ungkapan ini terbilang bermakna kasar karena penutur mengucapkannya dengan nada tinggi dan dalam situasi marah. Sehingga petutur tersinggung dan sakit hati dengan perkataan penutur. 3. Lonte Kata lonte merupakan contoh kata kasar atau kata umpatan yang merujuk pada pekerjaan pelacur. Namun, kata lonte di sini tidak dimaksudkan sebagai pekerjaan wanita yang menjual tubuhnya kepada semua laki-laki, namun menyatakan kiasan yang digunakan untuk memaki seseorang. Jika diungkapkan dalam situasi bercanda, kata lonte dapat dimaknai sebagai ekspresi keakraban jika dituturkan dengan nada rendah. Namun, jika situasinya sedang serius dan kamu melontarkan kata ini dengan nada tinggi, maka kamu akan dianggap tidak sopan dan sangat kasar. 4. Barangin Kata barangin merupakan kata kasar yang berkaitan dengan keadaan mental seseorang. Kata ini memiliki arti gila atau tidak waras, tidak bisa jadi pegangan, suka asyik dengan diri dan pikiran sendiri. Biasanya, kata barangin menjadi julukan untuk orang-orang yang suka nekat. Tidak hanya itu, kata ini juga kerap digunakan untuk memaki seseorang ketika sedang emosi. 5. Anjiang Kata anjiang berasal sebenarnya adalah turunan dari kata anjing. Kata tersebut merupakan kata makian yang berkaitan dengan binatang dan kerap dinilai lebih halus daripada anjing. Meskipun begitu, kata ini tetap saja tergolong sebagai kata kasar di tanah Minang. Ketika kata anjir dilontarkan, penutur biasanya dihadapkan dengan situasi kesal, marah, terpesona atau hanya tambahan ungkapan dalam kalimat biasa. Oleh karena itu, ia memadankan lawan tutur dengan hewan atau binatang yaitu anjing dan diwujudkan dengan kata anjiang. 6. Kalera Kata kalera merupakan kata kasar dalam bahasa Minang yang berarti keparat, kampret, kurang ajar dan kata-kata kasar semacamnya. Biasanya, ungkapan ini dilontarkan kepada seseorang sebagai bentuk rasa kekesalan. Selain itu, kata kalera juga sudah menjadi umpatan harian di kalangan komunitas pedagang pasar asal Sumatra Barat. Meskipun artinya sebenarnya sangat kasar dan tidak senonoh, namun kebanyakan masyarakat Minang sudah terbiasa mengucapkan kata ini ketika sedang merasa marah atau kesal. 7. Poyok Kata poyok merupakan kata kasar atau kata umpatan dalam bahasa Minang yang berarti wanita jalang yang tidak punya harga diri. Biasanya kata ini diungkapkan untuk memaki seorang wanita yang suka merebut pasangan orang lain. Atau, memiliki perilaku yang secara susila tidak pantas untuk dicontoh. 8. Ubilih Kata ubilih merupakan kata kasar atau kata umpatan yang berarti hantu atau setan. Dalam tuturan tersebut, kata ubilih digunakan untuk mengutarakan rasa kekesalan kepada seseorang. Oleh sebab itu, penutur memaki lawan tutur dengan kata ubilih karena didasari rasa jengkel. 9. Tughiak Kata tughiak merupakan kata kasar atau makian yang berkaitan bagian tubuh. Kata ini memiliki arti telinga bernanah dan kerap digunakan untuk memaki lawan bicara terhadap sesuatu hal yang kurang berkenan di hati penutur. Dengan menggunakan makian ini penutur bermaksud menyudutkan lawan bicara dengan menyinggung wajah, yakni dengan kata tughiak. Melontarkan kata tughiak termasuk Tindakan kasar karena penutur mengucapkannya dengan nada tinggi dan dalam situasi marah sehingga petutur tersinggung dan sakit hati dengan perkataan penutur. 10. Baruak Jika kata “anjiang” berarti anjing, maka kata baruak memiliki arti monyet. Kata ini tergolong sebagai kata kasar atau kata umpatan di masyarakat Minang. Biasanya, kata ini dilontarkan sebagai pengungkap rasa kesal. Namun, sering pula dilontarkan untuk menjaga suasana akrab dalam suatu pergaulan. Itulah deretan contoh kata kasar di beberapa daerah di Indonesia lengkap dengan pengertiannya. Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan seputar kata-kata kasar di berbagai daerah. Jika kamu ingin mencari informasi menarik dan edukatif lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana. Klik dan dapatkan info kost di dekat mu Kost Jogja MurahKost Jakarta Murah Kost Bandung Murah Kost Denpasar Bali Murah Kost Surabaya Murah Kost Semarang Murah Kost Malang Murah Kost Solo Murah Kost Bekasi Murah Kost Medan Murah Bahasa Manadonya Aku Sayang Kamu adalah salah satu yang paling dicari artinya sepanjang 2018-2019 via Google. Sebelumnya, redaksi ManadoBaswara sudah pernah merilis puluhan kata yang Paling Dicari Sepanjang 2017. Maka, tulisan ini adalah update dari daftar inilah kata-kata Manado yang paling dicari sepanjang 2018-2019, disusun secara acakBahasa ManadonyaBahasa Manado Saya KitaBahasa Manado Aku Sayang Kamu Kita Sayang Pa Ngana Bahasa Manado Aku KitaBahasa Manado Apa Kabar Apa Kabar DangBahasa Manado Sayang SayangBahasa Manado Aku Cinta Kamu Kita Cinta Pa NganaBahasa Manado Kamu NganaBahasa Manado Kita TorangBahasa Manado Mereka DorangBahasa Manado Rakus makanan GolojoBahasa Manado Harus MustiBahasa Manado Cantik Pasung/FasungBahasa Manado Kamu Cantik Ngana PasungBahasa Manado Kamu Cantik Sekali Ngana Pasung SkaliBahasa Manado Apa ApaBahasa Manado Tidak NyandaBahasa Manado Tidak Ada Nyanda AdaBahasa Manado Aku Rindu Kamu Kita Rindu Pa NganaBahasa Manado Kakak Kaka Bahasa Manado Abang KakaBahasa Manado Tidak Peduli Farek leiBahasa Manado Siapa Namamu Sapa Ngana Pe NamaBahasa Manado Pemai; bampuki, dll Makian kasar Bahasa Manado Lagi Apa Ba ApaBahasa Manado Kamu Lagi Apa Ngana Da Ba Apa Dang Bahasa Manado Lagi Ngapain Ngana Da Ba Apa DangBahasa Manado Babi BokeBahasa Manado Stres Stres; Saki ontak Bahasa Manado Dengan DengBahasa Manado Enak SadapBahasa Manado Ganteng GagaBahasa Manado Gila Seno; Saraf BengkoBahasa Manado Istri MaituaBahasa Manado Suami PaituaBahasa Manado Jorok perihal keadaan menjijikkan CaparuniBahasa Manado Pacar Maitua perempuan, Paitua laki-lakiBahasa Manado Pacar Saya Tape TonaBahasa Manado Kenapa KiapaBahasa Manado Kenapa Lagi Kiapa LeiBahasa Manado Cerewet; Suka Gosip KarlotaBahasa Manado Penis; Kelamin pria TontiBahasa Manado Orang gila Orang seno; Sarbeng Saraf bengkokBahasa Manado Pelit KoncuduBahasa Manado Berkelahi Bakalae; Bakupukul; Bakutada; Bakurado; Bakucakar Bahasa Manado Bercinta hubungan intim BakunaeBahasa Manado Cerewet Karlota; Banya mulu; Lamu Lalah/lelah mulu/mulutBahasa Manado Berpacaran Batona; BatunanganBahasa Manado Makan MakangBahasa Manado Minta MintaBahasa Manado Mantap Mantap; Gaga, PidisBahasa Manado Mandi MandiBahasa Manado Monyet YakiBahasa Manado Berbohong BadustaBahasa Manado Kepanasan sekaligus membosankan FugadoBahasa Manado Nanti Sabantar Bahasa Manado Nenek OmaBahasa Manado Orang OrangBahasa Manado Pusing Saki KapalaBahasa Manado Perempuan ParampuangBahasa Manado Lelah/Capek Lalah, hosaBahasa Manado Selamat Pagi Slamat PagiBahasa Manado Selamat Siang Slamat SiangBahasa Manado Selamat Sore Slamat SoreBahasa Manado Selamat Malam Selamat MalamBahasa Manado Selamat Ulang Tahun Selamat Hari JadiBahasa Manado Berkeringat BasuarBahasa Manado Sabar Sabar Bahasa Manado Seperti Sama DengBahasa Manado Terima Kasih Trima KaseBahasa Manado Uang DoiBahasa Manado Lucu/Humor GrapBahasa Manado Bercanda BakuseduBahasa Manado Kemarin KalamaringDemikianlah puluhan kata yang paling tinggi volume pencariannya dalam dua tahun terakhir ini. Semoga bermanfaat bagi kamu yang serius hendak memperlancar berbahasa Manado yang pulaBahasa Manado Sehari-hariKamus Bahasa Manado-IndonesiaRead more articles Calvyn Toar Digital Marketer, SEO-SMO Expert, Content Creator, Web Developer, Ghostwriter, Political Marketing Strategy, CryptoAnalyst/Investor driven by heart"Sepanjang masih hidup & kuatnya ikhtiar, anda bisa berubah untuk maju; anda dapat lakukan apapun yang anda mau, & menjadi apapun yang anda ingin jadi" calvyntoar/jan 2016 Gambar ilustrasi bidikdot Bidikdotcom Bahasa Manado tidak berbeda dengan bahasa-bahasa daerah lainnya yang ada di tanah air, kekhasan dari percakapan dialek ini terdengar kasar tetapi memiliki sapaan makna cukup halus dan suatu daerah merupakan bagian istimewah dalam identitas keragaman budaya maupun nilai moril dari suatu komunitas yang tinggal dalam sebuah wilayah khusus terkumpulnya orang-orang dari satu keturunan dan menetap serta tinggal dengan tidak atau logat tersebut dapat memperkenalkan seseorang dengan orang lain yang serumpun bila berada di suatu daerah atau negara lain sebab naluri untuk berdekatan jika mendengar percakapan dari seseorang dengan dialek yang sama dari orang tersebut akan membuat keakraban semakin terasa akhirnya munculah persahabatan penuh kekeluargaan mengikat antara satu dan bahasan kita kali ini tentang dialek Manado dari orang-orang kawanua atau disebut masyarakat Sulawesi Utara yang terjangkau dengan logat setiap hari mulai dari Manado, Minahasa, Bolaangmongondow hingga SangiheSecara umum bahasa manado merupakan perpaduan dari beberapa bahasa yang ada di daerah Sulawesi Utara sebagaimana disebutkan diatas, dimana kedengarannya seperti bahasa indonesia namun pada prakteknya tidaklah atau dialek Manado memiliki ciri khas tersendiri sebab punya makna tambahan disetiap akhiran kata yang diucapkan saat berbicara antara seseorang dengan lawan bicaranya seperti contoh Bahasa Indonesia "Kamu ingin makan ikan?" Bahasa Manado "Ngana suka makang ikang"Itu hanya sebagian kecil penggalan kalimat sederhana diucapkan pada percakapan setiap hari. nah, bagaimana dengan makna kata "Jo" yang dalam arti sederhana tidak memiliki pengertian sama sekali tetapi menjadi kata pendamping utama dalam ungkapan kata kerja seperti Pigi jo ngana, ambe jo, kase jo kata "jo" lebih kepada pelengkap dari keseluruhan kalimat yang akan diucapkan sehingga tidak akan bernilai suatu kalimat kalau tidak disertakan dengan kata "jo". contoh lain dalam kalimat mengajak "Ngana jo kwa pigi deng dia ke kobong" artinya "Kamu saja pergi dengannya ke kebun" dari arti keseluruhan kalimat tersebut tertuju pada arti membujuk secara halus kepada seseorang yang di ada refrensi mengikat terhadap pengertian kata "jo" ini, ia hanya sebagai kata pelengkap saja dengan intonasi lebih halus dan sedikit membujuk ketika seseorang memiliki keperluan atau kepentingan dengan orang lain terhadap suatu diakui dialek Manado sedikit kasar kedengarannya jika tidak diungkapkan dengan penuh ketulusan hati, namun jika disampaikan dengan penuh kelembutan maka kata "jo" tadi akan mengandung makna yang lebih tinggi dan menjadi solusi tambahan pada rana daerah di Sulut punya dialek atau bahasa sendiri dimana punya keunikan masing-masing, tetapi dalam argumen setiap hari ungkapan seperti dalam bahasan kita ini tetap menjadi pendamping dari keunikan bahasa daerah teritori dari dialek khas daerah nyiur melambai hanya pada komunitas atau masyarakat penggunanya, kecuali ada masyarakat dari daerah luar yang bisa menguasai karena telah berbaur lama atau sudah kawin dengan beragam pesona wisatanya dapat memanfaatkan bahasa daerah masing-masing sebagai kearifan lokal dalam mengedepankan seni budaya berbasis bahasa yang bisa di ekspresikan dalam ornamen kerajinan sangat jarang terlihat kerajinan tangan yang memakai bahasa daerah dalam memperkenalkan identitas daerah tersebut sebagaimana artikel tentang dialek Manado sedikit catatan yang boleh saya bagi tentang ungkapan-ungkapan dalam bahasa Manado khususnya pengertian dari kata "jo"tadi. ada ungkapan bijak kuno berkata "orang tidak hanya mendengar dari kata anda saja tapi dari perbuatan."Perbuatan atau tindakan adalah cerminan dari kata-kata yang keluar dari mulut kita, maka dari itu pergunakanlah kata-kata untuk sebuat itikad baik bukan sebaliknya untuk menciptakan kalimat mengandung hoax, kebencian dan Kata kasar dalam bahasa daerah ini cukup sensitif dan sebaiknya kita hindari, ya! Saat mengunjungi daerah-daerah tertentu di Indonesia tidak jarang kita mendengar beberapa ucapan dalam bahasa daerah yang tidak kita mengerti. Namun, tahukah kamu ada beberapa kata kasar dalam bahasa daerah yang biasanya sering diucapkan? Selain sering dilontarkan ketika dalam situasi marah, kecewa, ataupun kesal terhadap sesuatu, kata-kata kasar dengan tendesi makian tersebut juga sering diucapkan dalam suatu lingkungan pergaulan. FYI, kamu sebaiknya cukup tahu saja tentang kata kasar dalam bahasa daerah ini dan hindari untuk meniru kata-katanya, ya. Kira-kira apa saja kata kasar yang terdapat di berbagai suku dan daerah di Indonesia? Cek di bawah ini! Kata Kasar atau Makian dalam Bahasa Jawa1. Jancok atau jancuk2. Damput3. Asu, jaran, dan wedus4. Nggateli5. NggaplekiKata Kasar atau Makian dalam Bahasa Sunda1. Koplok2. Kehed3. Podol4. Bagoy5. Jurig dan belisKata Kasar atau Makian dalam Bahasa Manado1. Telasota2. Boke3. Setang4. Pendo5. SangayaKata Kasar atau Makian dalam Bahasa Minang1. Pantek2. Barangin3. Anjiang dan baruak4. Kalera5. Poyok Kata Kasar atau Makian dalam Bahasa Jawa Source Kata-kata ini biasanya digunakan untuk anak usia muda di wilayah Jawa Tengah hingga Jawa Timur, terutama di Kota Surabaya. Kata ini sering dilontarkan lantaran mereka menganggap kata kasar ini sebagai bahasa gaul sesama mereka. Meski begitu, kata-kata ini sangat tidak dianjurkan untuk diucapkan, ya. Selain dilontarkan hanya untuk kalangan sendiri, kata-kata ini sangat terdengar tidak enak untuk orang tua atau orang lain karena arti sebenarnya adalah perkataan kotor. 1. Jancok atau jancuk Kata kasar ini bermula dari sebutan diencuk yang artinya ditusuk dalam bersetubuh, yang diambil dari kata “encuk”. Kemudian seiringnya waktu, pengucapannya juga berubah sesuai dengan lidah yang dirasa pas oleh pengucap. Mulai dari diancok, diancuk, djancok, jancuk, dancok, hingga dancuk. 2. Damput Kata kasar ini maknanya tidak jauh berbeda dari kata jancuk. Damput berasal dari kata diamput yang artinya diapit dalam hal persetubuhan. Dari kata diamput kemudian berubah seiring waktu menjadi damput. 3. Asu, jaran, dan wedus Kata kasar ini merupakan jenis hewan yang tentunya hewan dianggap lebih hina daripada manusia. Sejatinya setiap manusia pasti tidak akan mau disamakan dengan hewan, bukan? Biasanya kata yang sering diucapkan mulai dari asu yang berarti anjing, jaran yang berarti kuda, hingga wedus yang berarti domba. Misalnya dengan ucapan seperti ini, “oh, pancen raimu koyok wedus” oh, memang wajahmu seperti kambing. 4. Nggateli Kata ini dari kata “gatel” gatal tetapi ditambah “li”. Dalam bahasa Indonesia arti kata ini merujuk kepada kemaluan lelaki penis. Jadi, kata nggateli ini memiliki arti gatal pada kemaluan lelaki. Jika diucapkan kepada teman dekat mungkin bukan masalah, tapi akan berbeda ketika dalam percakapan formal dan sopan tentunya. 5. Nggapleki Kata ngaplek sendiri memiliki arti ngeselin. Misalnya digunakan dalam kalimat “arek iku jan nggapleki” yang memiliki makna anak itu sangat ngeselin. Kata nggapleki ini lebih sering di dengar di daerah Kediri yang biasa sering diplesetkan “gaplek asale soko telo” dari sebuah lagu karya almarhum Didi Kempot. BACA JUGA 20 Kata Umpatan Bahasa Korea yang Sering Muncul di Drakor, Sebaiknya Jangan Diucapkan!Apa Artinya Slebew? Ternyata Nggak Bisa Digunakan Sembarangan, Lho!Mengenal Apa Itu Fitur Twitter Circle dan Cara Menggunakannya Yuk, Bikin Obrolan Lebih Privat! Kata Kasar atau Makian dalam Bahasa Sunda Source Bahasa Sunda merupakan bahasa daerah yang cukup familiar di semua kalangan. Hal ini tidak lepas dari peran Jawa Barat sebagai salah satu tujuan bekerja dan menempuh pendidikan bagi anak muda. Namun, terdapat beberapa kata kasar dalam bahasa Sunda yang belum banyak diketahui. Berikut beberapa kata kasar atau makian dalam bahasa Sunda yang sebaiknya kamu hindari, terutama jika berbicara dengan orang yang lebih tua. 1. Koplok Kata kasar yang sering diucapkan dalam bahasa Sunda adalah koplok yang memiliki arti bodoh atau goblok. Meskipun begitu, kata ini sering dijadikan kata candaan bagi seseorang yang sudah sangat akrab kepada seseorang lainnya. Meskipun begitu, hindari mengucapkannya kepada orang yang lebih tua, ya! 2. Kehed Kata Sunda yang memiliki makna kasar’ lainnya ialah kehed. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, kata kasar ini mempunyai arti sialan. Biasanya diucapkan ketika seseorang merasa kesal atau sebal terhadap sesuatu yang menimpanya. 3. Podol Jika kamu belum mengetahui makna kata kasar ini, jangan menyebutnya saat berada di Tanah Sunda, ya! Kata tersebut mengandung arti feses. Tentunya kamu akan dianggap tidak sopan jika mengucapkannya, apalagi terhadap orang yang baru dikenal. 4. Bagoy Kata kasar dalam bahasa Sunda juga ada yang berasal dari plesetan, salah satunya ialah bagoy. Kata ini merupakan plesetan dari kata bagong yang memiliki arti seekor babi hutan. 5. Jurig dan belis Jurig merupakan salah satu kasar atau makian yang artinya hantu atau setan, sedangkan belis memiliki iblis. Kata ini biasanya sering digunakan untuk mengutarakan kekesalan kepada seseorang. Kata Kasar atau Makian dalam Bahasa Manado Source Setiap bahasa daerah pastinya memiliki ciri khas masing-masing yang menjadi keunikannya, terutama di Manado. Kata kasar dalam bahasa Manado cukup beragam. Setiap kata dan makian yang dilontarkan biasanya mengarah pada objek tertentu. Selain itu, kata yang dilontarkan juga menyiratkan makna lain. Lebih lengkapnya, yuk, simak berikut ini! 1. Telasota Dalam bahasa Sulawesi, makna telaso merupakan kotoran penis. Istilah ini berasal dari kata “te” atau “tai” yang berarti kotoran atau ampas, sedangkan “laso” atau “lacu” adalah penis atau alat kelamin laki-laki. Biasanya penyebutan kata ini dilakukan ketika seseorang sedang mengumpat, atau setelah meluapkan emosinya yang tidak terkontrol. Selain itu, kata ini juga sangat sensitif dalam bahasa Sulawesi dan kerap memicu konflik antarsesama. 2. Boke Boke merupakan kata kasar yang sering digunakan oleh masyarakat di daerah Manado. Boke memiliki makna umpatan yang berarti babi. Penggunaan kata ini bermaksud sebagai sarana untuk mengungkapkan emosi terhadap seseorang. 3. Setang Kata ini adalah sebuah umpatan yang memiliki referensi makhluk halus atau mengandung makna setan. Kata ini biasanya digunakan untuk menghina orang-orang yang memiliki kelakuan seperti setan dan memiliki maksud sebagai sarana mengungkapkan emosi. 4. Pendo Kata pendo ini sebenarnya berasal dari bahasa Spanyol yakni “pendō” yang memiliki arti “menggantung atau ragu-ragu dalam berpikir”. Jika kata pendo tersebut mendapat imbuhan awalan kata “pe menjadi pe pendo”, maka itu bermakna mengeraskan arti, supaya jangan ragu atau pakai otak/pikirannya. 5. Sangaya Sangaya merupakan kata kasar yang mengandung referensi terhadap keadaan mental seseorang. Sangaya sendiri memiliki arti yaitu nakal’. Kata ini biasanya digunakan untuk mengumpat lelaki yang nakal. Selain itu, ucapan kata sangaya juga sering dijadikan sebagai sarana untuk mengungkapkan emosi. Kata Kasar atau Makian dalam Bahasa Minang Source Tahukah kamu bagaimana orang Minang ketika memaki orang dengan bahasanya? Perpaduan emosi yang sedang memuncak beserta uniknya kosakata bahasa Minang menjadi daya tarik sendiri bagi selain orang Minang. Penasaran apa saja kata kasar atau makian yang biasa dilontarkan oleh orang Minang? Langsung simak penjelasan di bawah ini, ya! 1. Pantek Pantek merupakan salah satu kata kasar bahasa Minang yang memiliki arti alat kelamin wanita. Penggunaan kata pantek biasanya dilontarkan untuk mengumpat atau mencela seseorang dan termasuk kata kotor yang tidak boleh diucapkan. 2. Barangin Barangin memiliki makna sama dengan kurang waras, tidak bisa jadi pegangan, suka asyik dengan diri dan pikiran sendiri. Barangin juga biasanya menjadi sebutan untuk orang-orang yang suka nekat. Tidak hanya itu, kata ini juga sering digunakan untuk memaki seseorang ketika sedang emosi. 3. Anjiang dan baruak Setiap bahasa daerah ternyata tak lepas dari umpatan menggunakan nama hewan. Di Minang sendiri nama hewan yang umumnya digunakan sebagai kata kasar untuk menghina orang lain ialah anjiang dan baruak. Anjiang memiliki arti seekor anjing. Sedangkan, baruak memiliki arti seekor monyet. Kata ini tidak hanya sering diucapkan sebagai pengungkap rasa kesal, namun juga sering dilontarkan untuk menjaga suasana akrab dalam suatu pergaulan. 4. Kalera Kalera dalam bahasa Minang adalah suatu ucapan bentuk rasa kekesalan terhadap seseorang. Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia memiliki keparat, kampret, kurang ajar dan kata-kata kasar semacamnya. Selain itu, kalera juga sudah menjadi umpatan harian di kalangan komunitas pedagang pasar asal Sumatra Barat. Walaupun arti sebenarnya sangat tidak senonoh untuk diucapkan, namun kebanyakan masyarakat Minang mengucapkan kata ini ketika sedang merasa marah atau kesal. 5. Poyok Poyok merupakan kata kasar dalam bahasa Minang yang memiliki arti wanita jalang yang tidak punya harga diri. Biasanya kata ini ditujukan kepada seorang gadis yang secara susila tidak pantas untuk dicontoh. Sebagai contoh kalimat berikut ini “tu ha, alah laruik malam baru ka pulang si poyok tu” “itu dia, sudah larut malam baru mau pulang si jalang itu”. Itulah beberapa kata kasar atau makian dalam berbagai bahasa daerah di Indonesia. Meski sebagian besar terdengar dan memiliki makna yang cukup kasar dan sensitif, namun kosakata tersebut bisa terbilang cukup unik. Kamu punya informasi tambahan mengenai kata kasar dalam bahasa daerah lainnya? Jangan sungkan untuk bagikan informasinya di kolom komentar, ya! Kamu sedang cari kost yang dekat dengan mal, perkantoran, pusat kuliner, kampus, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Saatnya untuk coba ngekost di Rukita saja! Ya, Rukita sekarang sudah tersebar di berbagai kota besar di Indonesia, mulai dari Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Denpasar, Medan, serta Palembang. Kamu bisa mendapatkan kost eksklusif yang dilengkapi fasilitas lengkap, lokasi yang strategis, dan kamar fully furnished hanya dengan membayar sewa bulanan mulai dari Rp1 jutaan saja, lho! Asyik banget, kan? Tunggu apa lagi, yuk langsung klik tombol di bawah ini! Pastikan kamu tidak lupa untuk download aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita customer service Rukita di +62 819-1888-8087, atau kunjungi Follow juga akun Instagram Rukita di Rukita_Indo dan Twitter di Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik lainnya lainnya!CategoriesTak Berkategori

bahasa kasar manado dan artinya