mengapa di perpustakaan tidak boleh berisik

Akudan Cerita tentang Perpustakaan. Perpustakaan ini salah satu tempat favoritku sejak zaman sekolah di SMA dan kuliah, selain kantin tentunya. Sebuah ruangan yang penuh dengan buku-buku, tempat yang tenang karena tak boleh berisik jika berada di dalamnya, tempat yang paling enak buat menyepi dari keriuhan saat istirahat sekolah maupun selepas Sepertiyang telah disinggung sebelumnya, di perpustakaan tidak boleh berisik. Keadaan itu tentunya akan membantu kamu berkonsenterasi untuk mengerjakan tugas. Kamu akan lebih fokus dan tugas akan lebih ringan dikerjakan. Bila membutuhkan referensi tambahan, kamu bisa mencarinya di katalog perpustakaan. Tugas kamu pun akan memiliki referensi yang sesuai dan mungkin tidak ditemukan teman-temanmu. Janganberisik! Aturan yang sangat umum di perpustakaan adalah dilarang berisik. Jelas sangat mengganggu orang lain kalau kamu berisik. Banyak orang yang sedang membaca buku di perpustakaan. Namun kalau ada yang berisik pasti konsentrasinya akan terganggu. Jadi tolonglah untuk saling mengerti orang lain, jangan berisik ya! Pemustakatidak perlu melakukan reservasi, namun langsung datang ke Grhatama Pustaka pada jam buka kunjungan; Semua pemustaka memastikan bahwa dalam keadaan sehat dan telah mematuhi protokol kesehatan; Setiap pemustaka telah mengunduh aplikasi "Jogja Pass" di playstore. Cara Unduh: Buka playstore dan tulis di kolom pencarian "Jogja Pass"; Yap dilarang berisik atau mengeluarkan suara yang terlalu keras. Ini karena di perpustakaan ada orang yang sedang membaca, menulis, atau melakukan aktivitas lain yang membutuhkan konsentrasi. Rupanya ini ada alasannya, lo. Kadang-kadang, ada orang yang sulit berkonsentrasi saat ada suara yang bising. Site De Rencontre Pour Hommes Et Femmes Mariés. Tingkat literasi masyarakat Indonesia masih sangat buruk. Hasil Programme for International Students Assessment PISA tahun 2018, misalnya, menunjukkan bahwa 70% siswa di Indonesia memiliki kemampuan baca rendah di bawah Level 2 dalam skala PISA. Artinya, mereka bahkan tidak mampu sekadar menemukan gagasan utama maupun informasi penting di dalam suatu teks pendek. Hal ini diperparah dengan angka minat baca di Indonesia yang juga rendah. Pada tahun 2018, sebuah survei dari Badan Pusat Statistik BPS menunjukkan bahwa persentase penduduk di atas usia 10 tahun yang membaca surat kabar atau majalah hanya 14,92%. Angka ini lebih rendah dari persentase 15 tahun sebelumnya 23,70%. Padahal, selama hampir 15 tahun, pemerintah telah menerbitkan berbagai kebijakan nasional untuk mengatasi krisis literasi ini. Namun, alih-alih membaik, skor rata-rata membaca siswa di Indonesia pada PISA 2018 masih sama persis dengan hasil tahun 2000 ketika Indonesia pertama kali mengikuti PISA. Kegagalan ini terkait terbatasnya akses siswa di Indonesia terhadap bahan bacaan - yakni betapa sedikitnya perpustakaan maupun buku bacaan berkualitas yang tersedia. Mengapa program nasional gagal atasi krisis literasi Program pemerintah selama ini - mulai dari kebijakan wajib belajar sembilan tahun era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga kampanye Gerakan Literasi Nasional yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud sejak 2016 - terhambat oleh terbatasnya akses ke perpustakaan dan buku bacaan yang berkualitas. Laporan terkini dari Perpustakaan Nasional menyebutkan bahwa perpustakaan yang ada di Indonesia saat ini baru mencapai atau hanya memenuhi 20% dari kebutuhan nasional. Kekurangan perpustakaan ini terdiri di antaranya dari perpustakaan umum baru 26% dari kebutuhan dan perpustakaan sekolah baru 42% dari kebutuhan Minimnya akses terhadap perpustakaan juga terasa hingga level kecamatan. Dari total kebutuhan perpustakaan kecamatan di seluruh Indonesia, baru terpenuhi sekitar 6% atau 600 perpustakaan yang letaknya masih terpusat di Pulau Jawa. Hal ini menyebabkan akses masyarakat terhadap perpustakaan dan buku di daerah luar Jawa masih rendah. Skor berdasarkan Indeks Aktivitas Literasi Membaca’ tahun 2019 keluaran Kemendikbud. terkait akses ke perpustakaan maupun bacaan buku di daerah luar Jawa, seperti provinsi Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Aceh, dan Papua masih berkisar kurang dari 20. Nilai ini kalah jauh dari Yogyakarta 47,11 dan Jakarta 46,46. Masalah minimnya jumlah perpustakaan juga diperparah dengan sedikitnya jumlah buku bacaan yang berkualitas. Belum ada data yang menunjukkan kondisinya secara nasional, namun survei dari Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia INOVASI - program kemitraan pemerintah Australia dengan Indonesia - memberikan sedikit gambaran di daerah. Di Kalimantan Utara, meskipun 80% anak mengaku suka membaca, namun bahan bacaan mereka didominasi oleh buku pelajaran 67%. Hanya sedikit dari mereka yang membaca buku cerita 13% atau buku pengetahuan umum 2%. Kebijakan inovatif belajar dari Yogyakarta Studi kualitatif Program RISE menemukan bahwa masyarakat Yogyakarta memiliki minat membaca yang tinggi. Keberhasilan tersebut didorong oleh adanya kegiatan literasi rutin dari lingkungan RW Rukun Warga dan kelurahan di provinsi Yogyakarta yang dihadiri secara antusias oleh masyarakat dari segala usia. Minat baca yang tinggi ini didukung juga oleh kolaborasi masyarakat dengan pemerintah daerah. Dinas Perpustakaan Daerah Perpusda Kota Yogyakarta membuat program literasi yang menjangkau masyarakat secara aktif, contohnya layanan perpustakaan motor roda tiga PUSPITA dan mobil perpustakaan keliling MONIKA. Kedua armada tersebut bertugas menjangkau kampung, ruang terbuka publik, maupun sekolah-sekolah yang belum memiliki bahan bacaan yang memadai. Petugas perpustakaan daerah juga menyapa masyarakat dan membuka layanan pada saat hari bebas kendaraan bermotor. Mobil perpustakaan keliling MONIKA yang disediakan Dinas Perpustakaan Daerah Perpusda Kota Yogyakarta. Author provided Temuan ini setidaknya dapat menjelaskan mengapa Yogyakarta mendapatkan skor literasi PISA lebih tinggi dibandingkan rerata nasional. Hasil tersebut setara dengan kemampuan membaca siswa di Malaysia dan Brunei Darussalam. Belajar dari Yogyakarta, para pemangku kepentingan di daerah perlu lebih proaktif dalam menumbuhkan minat baca masyarakat. Kolaborasi antara para pemangku kepentingan daerah merupakan kunci untuk mengatasi krisis literasi membaca di Indonesia. Program perpustakaan keliling di Yogyakarta, misalnya, dapat diadopsi menggunakan moda transportasi yang berbeda sesuai dengan kondisi wilayah setempat. Misalnya, beberapa waktu lalu media massa meliput seorang pegiat literasi yang menggunakan kuda pustaka di lereng Gunung Slamet di Jawa Tengah atau perahu pustaka yang menjangkau kampung-kampung di sepanjang aliran sungai atau pesisir di Kalimantan dan Sulawesi. Langkah kreatif yang disesuaikan dengan konteks lokal seperti ini patut dicoba untuk mengatasi darurat literasi di Indonesia. Pemerintah daerah juga bisa mengalokasikan Dana Desa untuk membangun perpustakaan di wilayahnya sesuai dengan Peraturan Menteri Desa Nomor 22 Tahun 2016. Apakah di sekolah Quipperian terdapat perpustakaan? Bila iya, jangan sampai kamu tidak menggunakan fasilitas itu karena akan sangat bermanfaat untukmu. Apalagi, bila kamu merupakan orang yang gemar membaca. Tentunya, perpustakaan akan menjadi tempat paling nyaman untukmu. Seringkali, perpustakaan dilupakan oleh siswa sekolah. Padahal perpustakaan memiliki banyak manfaat untuk kamu dan siswa sekolah secara keseluruhan. Kali ini, Quipper Video Blog akan memaparkan beberapa manfaat perpustakaan bagi kehidupan bersekolah dan sehari-harimu. Perpustakaan Adalah Gudang Ilmu Ketika kamu mengunjungi perpustakaan, pastinya mata kamu akan memandang banyak buku berderet. Buku-buku itu pun beragam jenisnya, mulai dari buku pelajaran hingga buku-buku fiksi. Setiap perpustakaan, baik itu perpustakaan sekolah atau perpustakaan umum, memiliki beragam koleksi buku yang bisa dibaca pengunjungnya. Berbagai macam buku itu tentunya menyimpan pengetahuan yang berbeda-beda. Kamu bisa mempelajari banyak hal dengan membaca buku-buku yang ada di perpustakaan. Pastinya, ketika kamu sering membaca, maka pengetahuan kamu pun akan lebih banyak dibandingkan teman-temanmu. Bahkan, di perpustakaan ada koleksi buku lama yang pastinya menyimpan pengetahuan masa lampau. Pengetahuan itu sangat penting untuk kamu. Sebab, pengetahuan dari buku-buku lama itu akan memberikan pemahaman padamu bagaimana cara pandang orang masa lampau atas suatu hal. Atau, kamu juga bisa mempelajari berbagai kejadian atau peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia dari buku-buku kuno. Karena, buku-buku itu secara tak langsung sudah menjadi saksi bisu peristiwa bersejarah. Banyaknya buku dari berbagai bidang ilmu sudah barang tentu menjadikan perpustakaan sebagai gudang ilmu. Meski kini fungsinya mulai tergerus oleh keberadaan internet, namun perpustakaan tetap bisa menjadi salah satu tempat yang kamu tuju untuk mempelajari banyak hal. Tempat Paling Tepat Untuk Belajar Kelompok Biasanya, selain menyediakan berbagai macam jenis buku, perpustakaan menyediakan meja-meja belajar untuk menjadi tempat membaca. Meja-meja itu bisa kamu gunakan untuk mengerjakan tugas atau melakukan belajar kelompok bersama teman-temanmu. Selain menawarkan fasilitas meja untuk belajar, perpustakaan biasanya mempunyai aturan baku yang mengharuskan pengunjungnya untuk tidak berisik. Keheningan di dalam perpustakaan itu pastinya akan sangat membantu kamu dan teman-teman kamu ketika melakukan belajar kelompok. Dengan situasi yang tenang, kamu dan teman-temanmu bisa lebih fokus belajar kelompok. Ketika diperlukan diskusi, hal yang harus diingat ialah kamu harus melakukannya dengan lebih tenang. Bila tidak, kamu akan ditegur oleh penjaga perpustakaan. Saat belajar kelompok, tentunya kamu tidak akan kekurangan bahan di perpustakaan. Sebab, bila kamu mencari data, kamu bisa langsung mencarinya dari berbagai deret buku yang ada di rak buku. Untuk dapat mencari buku yang tepat, kamu harus mencari nama bukunya terdahulu baru mencarinya di katalog buku perpustakaan. Belajar kelompok di perpustakaan akan sangat menyenangkan dan memudahkanmu. Apalagi, bila kamu diwajibkan membuat makalah kelompok. Perpustakaan akan menjadi tempat yang kamu tuju untuk mencari sumber referensi. 7 Tempat Paling Favorit di Sekolah Ini Sukses Bikin Kamu Ingin Kembali ke SMA lagi! Tempat Paling Nyaman Mengerjakan Tugas Seperti yang telah disinggung sebelumnya, di perpustakaan tidak boleh berisik. Keadaan itu tentunya akan membantu kamu berkonsenterasi untuk mengerjakan tugas. Kamu akan lebih fokus dan tugas akan lebih ringan dikerjakan. Bila membutuhkan referensi tambahan, kamu bisa mencarinya di katalog perpustakaan. Tugas kamu pun akan memiliki referensi yang sesuai dan mungkin tidak ditemukan teman-temanmu. Perpustakaan juga memiliki meja belajar yang bisa kamu gunakan untuk mengerjakan tugas. Segala hal yang kamu perlukan untuk mengerjakan tugas ada di perpustakaan. Hanya saja, bila kamu ingin mengerjakan tugas di perpustakaan ada beberapa hal yang harus dijaga. Pertama, jangan sampai kamu berisik sehingga mengganggu yang lain. Kedua, kamu jangan membawa makanan ke perpustakaan. Sebab, bila sampai makanan kamu meninggalkan noda di lembar buku maka hal itu akan merusak kondisi buku. Selain itu, kamu akan mengotori meja belajar diperpus bila membawa makanan. Dan, ketiga, matikan atau ubah mode ponselmu ke mode silent. Telepon yang berdering pastinya akan mengganggu pengunjung lainnya. Belum lagi, ketika kamu menerima telepon akan sangat berisik. Untuk itu, sebisa mungkin silent atau matikan ponsel ketika di perpus. Hal itu perlu dilakukan agar kamu lebih fokus membaca atau mengerjakan tugas. Surga Novel dan Cerita Fiksi Buat kamu pecinta buku novel dan cerita fiksi, perpustakaan akan sangat memanjakan kamu. Sebab, di perpustakaan pasti menyediakan satu bagian atau rak tertentu yang berisikan novel dan buku cerita fiksi. Kamu akan membutuhkan banyak waktu untuk membaca seluruh buku fiksi koleksi perpustakaan itu. Hal itu tentunya akan membuatmu betah dan mengetahui berbagai jenis cerita yang mungkin belum pernah kamu baca. Buku novel dan cerita fiksi di perpustakaan biasanya tidak terpatok pada satu genre tertentu. Biasanya, buku-buku itu tercampur dan jarang terpisahkan. Hal itu tentunya akan sedikit membuatmu sulit mencari buku novel tertentu. Akan tetapi, kamu akan memiliki pilihan unik buku-buku novel yang mungkin genre-nya tidak pernah kamu sentuh. Kamu bisa membaca berbagai jenis buku novel dan mendapat hiburan membaca yang cukup luas. Selain itu, secara tak langsung kamu akan mendapat pengetahuan mengenai dunia kesusastraan dengan membaca beragam buku novel dan cerita fiksi itu. Adapun, kamu akan memiliki lingkup pengetahuan umum lebih banyak karena novel dan cerita fiksi biasanya terselip pengetahuan umum yang jarang diketahui orang, bahkan terkadang tidak terdapat di dalam ensiklopedia. Sarang Ide Kreatif Tempat yang sunyi dan memiliki berbagai koleksi buku menjadikan perpustakaan tempat yang tepat untuk membuahkan ide-ide kreatif. Bila kamu sedang ingin membuat projek sekolah atau membutuhkan ide kreatif untuk acara sekolah, perpustakaan bisa jadi tempat kamu menemukan hal itu. Berbagai buku di perpustakaan bisa kamu jadikan sumber ide kreatifmu. Bahkan, informasi terkecil sekalipun dari buku-buku itu tentunya dapat membantumu mengemas ide kreatifmu dalam karya kreatifmu. Berbagai sumber ide itu akan sangat bisa kamu ubah menjadi ide kreatif originalmu dengan suasana sunyi perpustakaan. Kesunyian itu akan membantu otak kamu bekerja merumuskan ide-ide kreatif. Bahkan, ketika otakmu cukup fokus, segala keadaan yang ada di perpustakaan akan memicu ide kreatifmu. Bila kamu bercita-cita sebagai penulis, perpustakaan akan menjadi tempat yang tepat untukmu membingkai ide-ide kreatifmu. Apalagi, buku-buku di perpustakaan itu akan membantu memperdalam cerita yang tengah kamu susun. Dengan begitu, kamu dapat menciptakan tulisan masterpiece yang akan menjadi karya terbaikmu. Berbagai manfaat perpustakaan itu bisa kamu rasakan bila kamu sering berkunjung dan membaca buku di perpustakaan. Bila perpustakaan sekolahmu koleksi bukunya kurang banyak, kamu bisa berkunjung ke perpustakaan daerah di kotamu. Usahakan untuk sesekali berkunjung ke perpustakaan dalam jangka satu bulan. Penulis Muhammad Khairil Beberapa bulan belakangan ini, Jogja dihebohkan dengan hadirnya Perpustakaan Grhatama Pustaka yang terletak di sebelah timur JEC Jogja Expo Center. Perpustakaan tersebut cukup heboh karena perpustakaan tersebut merupakan perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara, selain itu ruangannya cukup banyak, buku-buku juga beranekaragam, pokoknya komplit. Tak lupa, tempatnya pun sangat nyaman. Dan beberapa minggu belakangan ini saya sering berkunjung kesana. Namun bagi saya, tidak semua yang berkunjung ke perpustakaan itu adalah orang pintar’ yang taat akan peraturan. Terlepas dari Grhatama Pustaka, kali ini saya akan membahas aturan umum berkunjung ke perpustakaan yang sebaiknya kamu tau. 1. Melepas alas kaki pic Jarang memang ketika ke perpustakaan kita disuruh untuk melepas alas kaki, namun ada perpustakaan tertentu yang mengharuskan kita untuk melepas alas kaki. Jika dari pihak perpustakaan menyediakan kantong untuk menyimpan alas kaki tersebut, ya simpanlah alas kaki kita ke dalam kantong tersebut. Jika pihak perpustakaan menyediakan tempat atau area penyimpanan alas kaki, ya simpanlah alas kakimu secara rapi. Bukannya malah kamu taruh di depan pintu. Kalau banyak alas kaki yang berserakan di depan pintu masuk perpustakaan, aseli itu mengganggu mata banget. 2. Simpan tas di dalam loker pic Kalau perpustakaan sudah menyediakan loker sebagai tempat penyimpanan tas, ya taruhlah tas kamu di dalam loker tersebut. Bukannya langsung ngeluyur masuk dengan bawa tas. Dan simpanlah kunci lokermu di tempat yang aman, misal di saku celana atau baju kamu, yang sekiranya kamu ingat dan nggak bakal jatuh. Apa susahnya sih cuma naruh tas di loker? Nggak kan? 3. Isi buku kehadiran pengunjung Biasanya perpustakaan menerapkan sistem anggota dan non anggota. Kalau non anggota biasanya yang sudah memiliki kartu perpustakaan, sedangkan non anggota yang belum memiliki kartu perpustakaan. Buat kamu kalau masuk perpustakaan, tolonglah kalau ada buku kehadiran pengunjung, ya diisi. Cuma tinggal ngisi nama dan tanda tangan aja kan? Susahnya apa sih? Gemes sama orang-orang yang susah diatur. baca juga Tipe-Tipe Mahasiswa Datang Ke Perpustakaan 4. Jangan berisik! Aturan yang sangat umum di perpustakaan adalah dilarang berisik. Jelas sangat mengganggu orang lain kalau kamu berisik. Banyak orang yang sedang membaca buku di perpustakaan. Namun kalau ada yang berisik pasti konsentrasinya akan terganggu. Jadi tolonglah untuk saling mengerti orang lain, jangan berisik ya! Kalau emang harus bicara ya volume bicaramu dikecilkan lah. 5. Tahan hasrat makanmu Tolonglah, kalau berkunjung ke perpustakaan jangan bawa makanmu, apalagi kamu makan di dalam ruangan tersebut. Aturan yang cukup umum kan kalau dilarang makan di dalam perpustakaan? Ya mungkin kalau minum masih boleh lah. Saya pernah memergoki pengunjung yang makan di dalam perpustakaan. Dan akhirnya dia juga ditegur oleh pihak perpustakaan. Dan hal tersebut membuat saya geleng-geleng. Seberapa bodohnya orang itu sampai nggak tahu peraturan dilarang makan di perpustakaan? 6. Sudah selesai baca, taruh buku di tempat yang sudah disediakan Daripada kamu asal menaruh buku yang sudah kamu baca, mbok ya ditaruh di tempat semestinya. Kan biasanya di perpustakaan menyediakan meja atau tempat buku yang sudah dibaca. Taruhlah situ. Daripada kamu ngembaliin di tempat yang bukan semestinya. Karena, tiap buku kan ada nomor urutnya. Kalau kamu asal ngembaliin di tempat yang nggak semestinya, buku tersebut bakal enggak urut nantinya. Dan kalau dicari bakalan susah. Yuk kawan. Kita sama-sama belajar untuk tertib saat mengunjungi perpustakaan. Bagaimana pun kan perpustakaan juga fasilitas umum. Jadi, dimana kamu berada tahu aturan ya. Sastra Indonesia 2014 Mahasiswi yang suka nonton anime dan makan makanan Jepang Dengan perkembangan digital yang begitu pesat, saat ini bekerja gak harus di kantor. Ada berbagai profesi yang membuatmu bisa bekerja dengan fleksibel. Misalnya, dari rumah atau tempat lain yang nyaman seperti kafe atau perpustakaan umum. Nah, buat kamu yang memilih bekerja di perpustakaan umum, sebaiknya ketahui beberapa tips supaya bisa nyaman dan kehadiranmu gak mengganggu orang lain. Seperti apa? Mari simak ulasannya di bawah ini. 1. Pilih tempat duduk yang menyediakan stop kontak Tips pertama saat bekerja di perpustakaan umum, yaitu cari tempat yang nyaman. Salah satunya yang menyediakan stop kontak agar kamu bisa sambil mengisi daya laptop atau ponselmu. Dengan begitu, kamu gak harus mencari-cari tempat lain. 2. Ponsel mode getar Ini penting banget supaya kehadiranmu gak bikin orang lain sebal. Sudah jadi rahasia umum kalau perpustakaan mesti sunyi, gak boleh berisik. Makanya, kamu mesti ingat selalu memastikan ponsel dalam mode getar. Gak mau, kan, jadi sasaran kekesalan banyak orang akibat konsentrasi mereka terpecah gara-gara nada deringmu menyala? 3. Gunakan earphone Nah, buat kamu yang bekerja melibatkan audio, sebaiknya siapkan earphone. Jangan nekat untuk memutar musik ataupun video lewat speaker, ya. Ini etika wajib yang mesti kamu patuhi kalau gak mau kena protes dan diusir dari perpustakaan. 4. Buang sampah pada tempatnya Kendati sampah kecil seperti bungkus permen, tetap saja bikin kotor ruangan kalau tidak dibuang pada tempatnya. Maka dari itu, biasakan untuk membuang sampah pada tempatnya, ya. Terutama jika menyangkut ruang publik. 5. Hindari bekerja di perpustakaan kalau hendak rapat Jika kamu tahu agenda hari itu rapat, maka hindari bekerja di perpustakaan. Saat rapat, mau gak mau kamu mesti bicara, kan? Dan ini akan mengganggu suasana orang sekitarnya karena kamu bakal dianggap berisik. 6. Jangan gunakan meja komputer kalau kamu sudah bawa laptop sendiri Mungkin dengan alasan ada stop kontak, kamu jadi memilih ruang komputer di perpustakaan. Padahal, sebenarnya komputer tersebut tidak dipakai karena kamu bawa laptop sendiri. Ini dihindari, ya, karena akan merugikan orang lain yang hendak memakai fasilitas komputer tersebut. Tiap tempat pasti ada aturannya masing-masing. Semoga dengan uraian tadi gak hanya bikin kamu nyaman bekerja di perpustakaan umum, tapi juga tidak mengganggu kenyamanan pengunjung lainnya. JAKARTA, - Saat menginjakkan kaki di perpustakaan Erasmus Huis Jakarta, rasanya menegangkan. Walau tempat duduk penuh pengunjung, ruangan terasa sangat sunyi. Hanya terdengar lembaran buku yang dibalik atau suara mouse diklik. Perpustakaan yang terletak persis di belakang gedung Kedutaan Besar Belanda di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan itu memiliki koleksi 14 ribu buku. Deretan buku dari beragam genre berjejer rapi di lemari. Buku-buku disusun berdasarkan huruf depan nama Erasmus Huis setelah direnovasi pada 15 November 2018 berhasil menggaet minat anak muda untuk datang berkunjung. Perpustakaan itu sebenarnya sudah berdiri sejak tahun 1970-an. Baca juga Risma Bersyukur Perpustakaan Rakyat Masuk 6 Nominasi Terbaik NasionalNamun dampak modernisasi desain interior, banyak kaum milenial berkunjung ke sana demi merasakan sensasi kenyamanan yang diberikan perpustakaan itu. Ruangan yang dingin serta tersedianya wifi gratis membuat pengunjung betah balik pintu masuk, seorang perempuan bersyal biru melayani pengunjung. Rina Tjokorde namanya. Ia sudah 33 tahun bekerja di perpustakaan itu."Tiga minggu belakangan ramai sekali anak muda, mungkin pengaruh media sosial juga" kata Rina kepada Kamis 18/7/2019. Twitter Koleksi dan interior Perpustakaan Erasmus Huis, JakartaKoleksi buku perpustakaan Erasmus Huis kebanyakan berbahasa Belanda. Buku berbahasa Inggris dan Indonesia hanya sekitar 25 persen dari total koleksiRuang perpustakaan yang bernuansa putih dan coklat itu memberi kesan modern dan minimalis. Hal itu membuat siapa saja yang datang akan merasa tenang dan nyaman. Fasilitas yang diberikan pun beragam, mulai dari toilet, stop kontak, musholla hingga Rina pengunjung kebanyakan sudah mengetahui peraturan umum perpustakaan, yaitu tertib, tidak boleh berisik, dan tidak boleh membawa makanan. Namun pengunjung tetap diperbolehkan untuk membawa dalam perpustakaan terdapat pintu yang menyambung ke ruangan pameran foto. Beberapa pengunjung yang tidak dapat tempat duduk di perpustakaan bisa menunggu di sana sambil luar perpustakaan Erasmus Huis terdapat spot foto miniatur rumah tradisional khas Erasmus Huis buka hari Senin - Kamis pukul hingga pukul Jumat pukul hingga sementara Sabtu buka pukul hingga diperbolehkan meminjam buku dengan syarat harus memiliki kartu anggota terlebih dahulu. Pembuatan kartu anggota untuk kalangan umum dikenakan biaya Rp 30 ribu, sementara untuk mahasiswa atau pelajar dikenakan biaya Rp 15 bisa meminjam maksimal tiga buku dengan durasi peminjaman selama tiga mencapai Erasmus Huis, pengunjung bisa menggunakan transportasi umum Transjakarta dan turun di halte Kuningan Timur atau halte Kuningan Barat. Setelah itu pengunjung bisa melanjutkan dengan berjalan kaki. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

mengapa di perpustakaan tidak boleh berisik